Dibandara Soekarno Hatta.
Gue berangkat jam 2
siang dari kos gue didaerah kota tua Jakarta, pesawat berangkat jam 4.40.
Jadi paling g w harus datang 1 jam lebih awal sebelumya.
Tips pertama yang w mau bagi: jangan sampai terlambat datang ke bandara, bisa
berakibat fatal, dan sebisa mungkin spare waktu sedikit buat keamanan, karena
biasanya proses imigrasi agak lama antrinya.
W berangkat dari terminal 3 bandara soekarno hatta, agak
binggung pertama karena di terminal 3 kedatangan untuk Domestik dan
International jadi 1. Jadi jeli-jeli
baca petunjuk agar g salah masuk. Bayar
airport tax: IDR 150.000,-
note: protes: kenapa Cuma di Indonesia yang bayar airport tax, dinegara2 lain gak
ada yang bayar airport tax, dan pertanyaanya adalah, gue bayar airport tax
untuk apa? Kalo bener2 untuk menunjang fasilitas airport gue yakin Soekarno
hatta bisa lebih bagus dari bandara-bandara international dinegara lain. Tapi
kenyataanya, gak ada ada perubahan yang gue liat. Coba bayangin sob, 150 ribu
per orang lari kemana kalau ada 10.000 orang yang pergi tiap hari?
Gue beruntung karena proses imigrasi gue berjalan lumayan
cepet, mungkin karena belum banyak yang datang jam segitu. Proses imigrasi
berjalan seperti biasa, liatin passport dan ditanya-tanya sedikit alas an kita
mau pergi. Tips kedua: kalau mau cepet, mending alas an pergi keluar untuk
jalan-jalan. Jangan sekali-kali alas an untuk kerja, bisa berakibat fatal. Juga
tunjukin tiket balik untuk memastikan ke petugas imigrasi kita memang benar-benar
datang untuk jalan-jalan atau cuma sementara waktu diluar negri.
Setelah proses imigrasi selesai tinggal tunggu di gate yang
udah disiapin, sesuai dengan boarding pass kita. Terminal 3 menurut w lumayan
OK lah untuk pesawat murah meriah kelas Air Asia.
Perjalanan dari Jakarta ke Bangkok dijadwalkan dalam waktu
3.40 menit, dan w lebih awal sampai Cuma butuh 3.05 menit untuk sampai di
bandara Don Moeang Bangkok. Awalnya w pikir w mau mendarat di swarvanabumi
Airport, tapi ternyata malah di Don Mueang. Ini sebenarnya bandara domestic,
mungkin karena sewa tempatnya murah jadi Air Asia pilih bandara disini. Fasilitas
cukup bagus kok, gak begitu jelek-jelek juga. Lebih besar malah dari terminal 3
Soekarno hatta.
Sampai airport, isi imigrasi form dan langsung ke konter
imigrasi. Cek-cek-cek identitas dan segera ambil bagasi.
Terus cari taksi, agak susah cari taksi disini. Aku coba tanya-tanya
ke petugas bandara tapi mereka semua bilang tidak ada taxi disini. Tau kenapa.
Karena taxi dibangkok dipanggil taxi meter. Bukan taxi aja.
kalau hanya Taxi itu panggilan buat “Tuk-Tuk” sebutan bajai dithailand. (ngak
deng.. kalo yang ini Cuma becanda)
Ini foto taxi disana (Tuk-Tuk)
Pig. 1 (Tuk-Tuk) Taxinya Thailand.
So tips ke 3 yang mau w bagi. Kalau mau tanya “Taxi” bilang
taxi meter.
Kalau taxi meter bentuknya sama lah dengan taxi yang umumnya
di Indonesia.
Kalau nama perusahaan taxi yang terkenal di Thailand gue gak
tau, soalnya w g bisa baca tulisan thai.
Dari Don Mueang ke hotel w di SC park Hotel di jalan RAMKAMHAENG
sekitar 30 menit dan biayanya 275 baht sekitar : 100,000 lah kalo rupiah.
Standarl lah gak begitu mahal kok.
Ingat untuk tuker duit dengan pecahan yang kecil ya sob,
waktu itu gue bawa duit cuman dengan pecahan 1000 bath. Alhasil setelah sampai
di Hotel, sopir taxi nya bilang gak punya kembalian..
Dia gak bisa Bahasa Inggris, awalnya gue gak ngerti dia ngomong apa.. akirnya
itu sopir turun nyamperin bell boy hotel deh.. mungkin karena dia udah gondok
banget jelasin ke gue yang gak ngerti Bahasa Thai.
Akirnya gue tuker duit di receptionis Hotelnya..
1 lagi yang mau gue bagi tau, di Thailand macet juga kaya di
Indonesia. Tapi macet Thailand gak separah Jakarta, karena memang gak banyak ada
motor disana. Dan kalau macet Taxi meter disana gak mau pakai argo meter. Gue
juga heran kenapa? Kata dia buang waktu banyak dijalan jadi mereka pada ngacak
harga sesuka mereka. Hati-hati dengan sopir taksi yang seperti ini. Bisa-bisa
kita kena tipu. Gue kena tipu udah 2 x disana.. tips lagi: sabar-sabar nunggu
taksi dan banyak tanya. Mereka mau gak pakai argo meter.
Dan untungnya gue punya temen orang keturunan cina yang jago
nawar, Kevin Puah dari Malaysia, Insting negosiasinya OK punya. Berkat dia kita
bisa sering jalan pakai argo.. hehe..
Ngomong-ngomong tentang taxi
meter, gak semua taxsi disana mau buat nganterin kita ketempat tujuan
kita. Susah cari taxsi disana. Banyak taksi yang gak mau kalau kita menuju
daerah-daerah ramai kaya Sukhumvit dan sekitar. Karena disana ada BTS jadi akan
susah nantinya cari pelanggan pas mau balik, karena rata-rata orang lebih pilih
pakai BTS bisanya, selain harganya yang murah, nyaman dan bedas macet. gue udah
coba ini.. nanti w ceritain..
Part 1 ini cukup dulu ya.. nanti kalo sempat segera deh diupload cerita Trip Thailand gue yang lain..
see you soon..